Setelah melalui proses pemlaspasan dan Pasupati petapakan Barong Bangkung pada hari Sabtu Klion Wayang,kajeng klion uudan sasih kenem 25 November 2023,bersamaan juga dengan pelaksanaan caru pemangkalan agung di Tulak tanggul,maka pada hari selasa 28 November 2023 dilaksanakan Nuur petapakan Ida Betara lunga ke Pura Dalem Putra bersamaan dengan Ida Betara Prajapati untuk dilaksanakan prosesi piodalan di Pura Dalem Putra pada hari Buda Wage Klau,serangkaian dengan hal tersebut proses diawali dengan upacara pemelastian di Pura Tegal Suci. Walaupun dalam suasana hujan gerimis,prosesi melasti tetep berjalan lancar dan hidmat sesuai rencana.
Usai pemelastian dilaksanakan pemendak di jaba pura Dalem dan malamnya dilaksanakan upacara piodalan dengan bakti bebangkit caru manca sanak dipuput oleh ida Pandita Mpu gria Bukcabe. Usai persembahan bakti dilaksanakan sesolahan Rejang Dewa,Baris Gede,Rejang mendak siwi,Pependetan dan rejang Renteng oleh Ibu-ibu pakis yang dikordinir oleh Mk Ririn Susanti.
Pada hari kedua Kamis Klion Klau dari jam 08.00 hingga sore diberikan kesempatan pelaksanaan ngaturang sot atau punagi kepada masyarakat,sedangkan pepintonan dilaksanakan pada malam hari usai ngaturang penganyar. Pada saat inilah dilaksanakan pentas perdana Ratu Gde Tanggul Gumi usai pentas Sanghayng Telek dan Jauk. Pada saat pentas inilah peristiwa magis terjadi penari telek kesurupan demikian juga penari jauk dan puncaknya ketika pementasan Ratu Gde Tanggul Gumi salah seorang pengiring kerauhan dan memerintahkan kepada Bendesa dan Pemangku Prajapati untuk melengkapi ngadegang petapakan prajapati dan ketika ada musibah beliau agar diturunkan ngelawang ketanggun desa untuk menyaksikan panjaknya dan kala itu agar dipendak dimasing masing lebuh krama banjar dilengkapi lawar babi sedangkan dipemangkalan agung agar dilaksanakan caru manca sanak medurga dengan kucit blangkalung butuan seperti yang sudah terlaksana.
Apabila kebrebehan(kejadian khusus) agar dilenghkapi segehan agung mesambleh kucit selem sedangkan melawangan secara umum dilaksanakan pada setiap hari kuningan,demikian pewarah warah ida sesuhunan. Suasana terasa magis karena usai pementasan banyak yang kesurupan,selanjutnya dipentaskan Tari Sri Sedana oleh ibu ibu banjar Adat Tegenan Kaler dan diakhiri dengan Tari Rejang Sari oleh ibu ibu dharma patni Banjar Adat Tegenan Kelod. dan acara penganyar diakhiri dengan persembahyangan bersama.
Jumat 1 Desember 2023 jam 08.dilaksanakan upacara mesineb lanjut ngeluur dimasing-masing pelinggih di Pura Dalem diiringi gong seket,di Prajapati diiiringi tambur sedangkan Ratu Gde Tanggul Gumi diiringi tabuh bebatelan mantuk ke linggih masing-masing. Setelah prosesi betara ngeluur berakhir sekitar pukul 10.00.
Klian Banjar Adat Tegenan Kelod I Wayan Suiji bersama prejuru menyampaikan laporan pertanggung-jawaban pelaksanaan piodalan di Pura Dalem. Awalnya Suiji memaparkan tentang kronologis pelak-sanaan upacara yang berbeda dari tahun sebelumnya karena pada odalan ini banten dibagi bersama kelompok krama dan bebangkit,banten sulinggih dan banten wayang serta sayut sayut dikerjakan oleh istri jeromangku dan atau serati yang ditunjuk bersama saye,untuk itu pada kesempatan ini tityang menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setingggi tinggginya kepada para jeromangku,serati,saye,pecalang,penari dan semua pihak yang tidak sempat disebut satu persatu,karena atas kerjasama dan rasa bakti yang tinggi semua kegiatan berjalan lancar. Dan untuk diketahui kegiatan upacara ini menggunakan dana kas dan dana punia serta sumbaer dana lainnya sehingga tidak kena peturunan ,dana yang dihabiskan sebesar Rp.28.720.000,-(dua puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) yang bersumber dari Penarikan Tabungan Rp. 11.120.000,- Dana Punia Rp 15.685.000,-pembayaran cingkrem,Penglagan,sumbangan dagang dll Rp1.915.000,-. Penggunaan dana tersebut dilaksanakan oleh saye,prejuru hanya membuat LPJ nya,penggunaan terbesar adalah di sektor konsumsi,selebihnya alat upakara dan sarana upacara seperti kain,sangku,bokor, gong dll. Efesiensi ini banyak dibantu oleh krama yang punnya kendaraan untuk ngangkut sulinggih,gong dan lainnya diberikan secara gratis/ngayah seperti Mk Gunama,Md.Bakat,W,Sulaba,Cinang Tani,Nyoman Suli,Md.Juliarta,Mk.Manik dll. Pemabatan dan Sound dibantu Md Rusmantara dan Wayan Budiasa,Perlistrikan dibantu Mk Sambut, bidang upacara dilaksanakan oleh Mk Kania,Jero Suryadarma,Jero Dewi dan dibantu Jero Dalang,Mk>Eka,Mk Sentana dan lainnya. Pada intinya semua krama berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini termasuk krama banjar penyada.tapi namanya orang ada juga yang malas/tidak aktif tapi jumlahnya dibawah 1%,pada hal Pura Dalem,Prajapati dan Tulak Tanggul adalah linggih betara penguasa atma dan ketika kita kita mati dan diabenkan nanti, di ketiga pura inilah proses pertama kita,ucap suiji mengakhiri perbincangan(manixs).dokumentasi Yoga Pujana

Ngaturang penuur saat akan melasti
nyineb
Melasti
Ida Bhetara mesineb
Laporan Pertanggungjawaban