Selasa, 03 September 2024

KISAH DEWI ANJANI DI PURA MANIK GNI

Pura Manik Gni di Banjar Adat Tegenan Kelod adalah salah satu pura pemaksan yang unik karena berdiri kokoh sebuah pohon Rudraksa/Genitri yang konon bentuknya sangat unik riwayatnya tumbuh di tegalan sebagai tempat pemelastian Betara Lingsir Gunung Agung Besakih,sehingga tegalan itu diberi nama Tegal Suci. Di tahun 1963 setelah kejadian Gunung Agung meletus tumbuhlah sebatang pohon kecil yang bernama Genitri,entah dari mana asal muasalnya yang disekitarnya tidak ada jenis pohon itu karena sudah luluh lantak semua tumbuhan akibat efek letusan Gunung Agung,namun tiba-tiba tumbuh pohon tersebut. Dalam perjalanan waktu sekitar tahun 1966 mulailah bercocok tanam padi gaga dan pohon tersebut sedah tumbuh dengan cepat,pemilik pohon kakak beradik mau menebang pohon tersebut untuk dijadikan humus tanaman padi,namun sang adik yang naik mau memotong batang rantingnya,tiba-tiba kakaknya menjerit kesakitan perutnya tiba-tiba sakit keras,akhirnya batang pohonpun dibiarkan tidak jadi dipotong.

Akhirnya mereka pulang dan mencariakn obat buat sang kakak,mencari orang pintar dan bersabdalah Tuhan bahwa pohon itu tidak boleh ditebang karena sebagai tekernya Ida Betara Besakih,ketika melasti untuk meneropong segara,jadi pohon itu berfungsi sebagai teropong.

Semenjak itu pohon itu tidak berani diapa apakan sehingga tumbuh dengan cepat menjadi pohon yang besar di pinggir tegal suci,dalam pertumbuhannya,bekas potongan waktu kecil berubah bentuk dan cabangnya menyatu dengan cabang yang lainnya kemudian terlihat seperti lingkaran dan berlubang seperti teropong. Ditempat ini sering orang pada hari-hari suci melihat sinar biru dari tanah hingga tak terlihat ujungnya di langit dan selanjutnya dibuatkan pelinggih bebaturan oleh pemiliknya sejak 1966.

Ditempat ini awalnya merupakan tempat yang tidak ada penghuninya,maka mulai tahun 1990 pemilik lahan mulai membangun untuk tempat tinggal,godaan dan penderitaan mulai timbul,hingga suatu saat mau membangun disebelah pohon itu,istrinya bermimpi bahwa batasnya tidak boleh terlalu dekat dengan pohon tersebut. Suaminya tidak percaya hingga dicarikanlah orang pintar dan ternyata apa yang termimpikan benar adanya siorang pintar tidak berani melewati batas tersebut karena pohon itu telah dijaga,kalua ingin selamat jangan langgar batas tersebut baru dia berani mencarikan lokasi tempat pemukiman. Hingga mau tak mau suaminya menuruti permintaan orang pintar tersebut. Selanjutnya mulai membangun,godaan dan penderitaan,sakit,hutang bertumuk dan istri linglung pernah dialami,selanjutnya mohon petunjuk kesana kemari sampai tempat yang jauh dan akhirnya disuruh upacara rsigana bahkan sampai 2 kali karena yang muput upacara tersebut harus sulinggih dan semua petunjuk itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh taqwa kehadapan beliau termasuk penghuni pohon tersebut. Barulah kemudian sedikit demi sedikit ada perubahan nasib sejak 1997 mendapat pekerjaan yang layak,dengan hati tulus terus berdoa dan mengabdikan diri paada Tuhan dan masyarakat. Dengan pengalaman hidup dan pergaulan mulai dipercaya dalam pergaulan dan puncaknya tahun 2002 bulan Maret terjadilah di Br.kajanan warga masyarakat 9 orang yang kesurupan dari berbagai kekuatan merasuki raga mereka ada dari Nusa,dari luhur ,Betara sakti ,buda rulay,Suranadi,Antaboga dan sebagainya. Penataan pura di wilayah Tegenan semua ditelusuri,yang tadi sudah lenyap /tidak ada agar dibangun lagi dan dilengkapi,antara lain Pr.Gua Gala-Gala,Pucaksari,Pekandelan dan di pohon genitri ini agar dibangun Pura. Suatu ketika hari purnama datanglah mereka yang kelinggihan tersebut bersama masyarakat tumpah ruah mengiringi ke tempat pohon genitri itu disanalah beliau semua kerauhan dan memberi nasehat agar dibangun pura yang diberi nama Pura Manik Gni dan yang distanakan adalah yang sudah dari awal melinggih digedong tersebut adalah Betari Sri Mas Manik Jenjen dan paling utara bentuk Padma adalah Betara Banda Siwa sebagai stana Betara ratu Lingsir di Luhur Gunung Agung,diselatannya adalah Padma tiga berstana Ratu Gde,Niang Sakti dan Niang Petak juga nantinya paling selatan adalah Sanghyang Ludra Rareangonsedangkan disebelah utara didirikan PAruman untuk Nawa Dewata,Dewi Kwan Im,Sanghyang Anta Boga dan Merta Boga. Dibelakang dekat pohon ada pelinggih distanakan Betara Manik Gni dan Sangkara serta di pohon ada bebaturan kecil distanakan penjaga utusan dari Gunung Renjani Lombok beliau dipanggil Dewi Anjani yang welas asih dan diberi tugas membimbing dan menuntun pengiringnya,sekaligus menjalani reinkarnasinya di pohon ini.

Menurut petunjuk beliau didirikanlah pura dan penguatnya laksanakanlah rencana mendirikan Koperasi,maka bulan April rencana pendirian Koperasi bias dengan cepat direalisasikan dan sekaligus it u adalah sebagai milik Pura dan dijaga sebagai laba Pura serta kelompok ternak yang sudah ada sebagai penyungsungnya,nanti akan dibantu,begitu petunjuk beliau. Benar sekali tahun 2004 kelompok terpilih sebagai penerima BLM  dari pusat senilai 305 Juta dan itulah dipakai untuk modal pendirian Koperasi dan kesejahtraan Kelompok sebagai paica Ida Betara Manik Gni yang ditransformasikan oleh Dewi Anjani sebagai pengawal dari luar daerah dan bantuan itupun dating dari pusat.

Sejak 2002 beliau Dewi Anjani berstana di Pr.Manik Gni melayani para Dewa Betara Betari karena pada awalnya beliau disebut jin Putih sehingga disebut makluk halus dan sebagainya,suatu ketika di tahun akhir 2002 kami pertama kali datang ke Lombok mejejauman ke Pura tempat beliau distanakan di Pura Gunung Sari menghaturkan rasa syukur karena beliau telah membantu menuntun kami dalam menjalankan tugas dan kegiatan hidup.

Dalam mitos di Lombok beliau adalah Dewi yang dipuja dan dihormati karena beliau menjadi ratu jin penguasa Gunung Renjani yang disakralkan,namun dalam kisah Pewayangan beliau adalah putri dari Maha Rsi Gautama yang memiliki cupu manik asta gina sehingga dapat melihat dunia sampai ke lapisan ke tujuh sehingga beliau diangkat jadi ratunya makluk halus,yang menjadi rebutan saudaranya yakni sugriwadan subali. Dalam perebutan cupu manik itulah menyebabkan ayahndanya marah dan cupu itu dilempar jatuh ketelaga,sehingga pada saat kedua saudara laki-lakinya Dewi Anjani mencari cupu itu dia menyelam ketelaga dan berubah wujud menjadi kera. Sedangkan Dewi Anjani dalam menjalankan tapa menjada katak dan Betara Guru lewat melihat Dewi sedang telanjang maka betara Guru mengirim daun yang diterbangkan oleh Dewa Bayu untuk menutupi tubuhnya namun Dewi Anjani hamil yang kemudian melahirkan Hanuman.

Kembali ke kisah Dewi Anjani di Manik Gni,yang sudah 19 tahun sebagai penuntun dan pengabdi di pura Manik Gni karena adanya kayu Rudraksa itu,maka hari ini Tumpek Uye,panglong 9 sasih Kasa icaka 1943 tanggal 3 Juli 2021 lewat mimpi beliau sesuhunan bersabda bahwa Dewi Anjani mulai hari ini beliau sudah selesai menjalani tugas reinkarnasi sebagai Dewi dan kembali ke Kahyangan sebagai Betari Gunung Renjani bukan lagi sebutannya sebagai Dewi Anjani dan untuk menggantikan tugasnya pelayanan Tuhan di Pura Manik Gni maka beliau menugaskan Dewi Pagar darii Pura Pucak Sari menggantikan posisinya menjaga Pura MAnik Gni dan Koperasi Mekar Sari. Namun ada perubahan ketentuan setiap hari suci Purnama agar di Pura Manik Gni dihaturkan Pejati sari dan pada saat tilem maturan pangkonan putih kuning dengan segehan manacawarna dan kajeng klion segehan brumbun. Betari Renjani bila ngaturin beliau bisa ngayeng dan menyebut nama beliau bisa distanakan di Paruman dengan suguhan sebagai betari.

Demikianlah kisah beliau yang sudah melindungi dan menjaga di Pura Manik Gni,pesan terakhir beliau agar Karyawan Koperasi senantiasa diingatkan agar bekerja keras dan teliti untuk menjaga Laba Pura berupa Koperasi,dari awal beliau sudah menjaga dan melindungi agar membawa nama baik dan menjadi baik sehingga kalau tidak dilaksanakan dengan baik maka akan membawa nama buruk dan beliaupun akan disalahkan sehingga wanti-wanti pesannya agar menjaga nama baik sampai anak cucu,maka jagalah ahlak dan jangan sampai tergoda oleh godaan setan. Itu pesan beliau.

Terimakasih Betari atas anugrah dan tuntunanMu semoga kami bisa melaksanakan amanatMu dengan baik demi nama baik dan kerahayuan bersama,astungkara.rahayu.