Sabtu, 12 Maret 2016

HUKUM KARMA PHALA

Hukum Karma adalah hukum yang paling adil dijagat ini,karena apapun yang kita perbuat,cepat atau lambat hasilnya pasti kita terima,baik pada kehidupan sekarang,yang akan datang bahkan akan datang,akan datang dan seterusnya apabila kita tidak menyikapinya dikehidupan ini. Karena itu kita mengenal Sancita Karma Phala yaitu menerima akibat hukum masa lalu,artinya kita mengulang lagi (reinkarnasi) pada kehidupan ini,kemudian Prarabda Karma Phala artinya kita nikmati akibat hukum langsung pada kehidupan ini,Kemudian Kriyamana Karma Phala adalah akibat hukum yang akan kita bawa pada kehidupan/ reinkarnasi mendatang. 
Berikut adalah kisah nyata yang dapat kita pakai contoh dari kekuatan Hukum Karma itu sendiri,begini kisahnya:.....................................................................................................................................................
Sungguh mengenaskan nasib sang ayah ini, semua harta sudah ia serahkan kepada anaknya, namun apa dikata  yang terjadi setelah itu.
Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dinia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.
Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.
Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!
Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu dan menjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.
PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian" .
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejak saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment ayahnya.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu "Larangan kepada para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.
Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warganegara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.
Kisah ini sangat bikin hati kita geram dan mengutuk anak durhaka tersebut,maka janganlah kita menjadi orang seperti itu. Mari coba kita renungkan dari kaca mata Hukum Karma , si Bapak Pengusaha itu bisa hidup sukses jadi pebisnis ini adalah karma baik masa lalunya  dan walau sudah sangat sayang sama anaknya tetapi malah si anak durhaka ini sampe tega mengusir orang tuanya hingga sempat jadi pengemis dan ini adalah bagian karma buruk masa lalunya,mungkin juga dendam masa lalu(kelahiran masa lalu). Intinya apa yang diterima oleh si bapak itu adalah Sancita Karma Phala. Sedangkan si anak durhaka yang dengan liciknya menguasai harta orang tuanya hingga mengusirnya,ini adalah perbuatan biadab karena sangat keji, maka Tuhanpun langsung menghukumnya dengan mempertemukan sahabat (bapaknya)lamanya hingga Per- dana menteri Lee Kwan Yew merasa terusik hingga membalikan posisi sekaligus mengusir si anak durhaka, nah ini jelas Prarabda Karma Phala yang menderanya dan yakin Kryamananya akan dibawa dikehidupan nanti sebagai Sancita KP.
Jadi kesimpulannya,marilah dalam hidup ini kita berusaha untuk berfikir,berkata dan berbuat yang lebih baik sehingga hukuman akibat karma kita semakin berkurang dan berkurang akhirnya amor ring acintya. Sarasamuscaya menyebutkan bahwa hidup kita menjadi manusia amatlah utama,karena itu ia(manusia) wajib menolong dirinya untuk terbebas dari reinkarnasi dengan cara melakukan perbuatan baik(cubakarma). astungkara!!! (manix)

 Roh yang akan menerima karmanya
Karma yang baik akan menemukan hidup harmonis ibarat Ciwa Parwati di Gunung Kailasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar