Bertepatan dengan hari Tumpek Krulut,29 Mei 2021 jam 13.00 Wita telah dilaksanakan upacara pemlaspasan gong barungan duwe Pura Dadya Pasek Gelgel Ibu Kanginan. Dalam pelaksanaan tersebut klian Dadia I Ketut Wana Yasa,A.Md.Par. mengatakan bahwa untuk memupuk semangat generasi muda dalam melestarikan warisan budaya leluhur perlu diberikan wadah dan pasilitas,sehingga dapat menyalurkan hoby sekaligus pelestarian budaya leluhur sebagai wujud bakti,sekaligus mengimplementasikan Bhisama Kawitan. Jangan sampai generasi muda tergerus oleh zaman yang semakin berkembang cepat kearah teknologi revolusi indistri 4.0 ,karenanya sangat penting sebagai orangtua mempasilitasi sekaligus mengisi dan mengasah kompetensi kepasekan,ujarnya. Klian Dadia yang sekaligus sebagai wakil Bendesa sangat antusias mempersiapkan,mulai dari mebat,menyiapkan tempat penyimpanan sarana gamelan hingga diakhiri dengan nunas lungsuran bersama,ini penting untuk mengingatkan kebersamaan mereka agar sadar sebagai satu keluarga besar Dadia Ibu yang akirnya setelah meninggal nanti akan disemayamkan dalam satu pelinggih Dewa Hyang dan akan disungsung oleh seluruh krama Dadia,ingat itu..pungkasnya.Sementara yang membantu menyiapkan trali pengaman di Bale gong adalah sdr.I Made Sandiarta dan I Made Juliarta sekaligus prejuru dadia Ibu bersama I Made Lanus.
Hari ini juga disamping mlaspas juga dilaksanakan peringatan pewatekan Hyang Dewa yang 'keantebang' oleh Mk.Restu sebagai pemangku Kawitan,sedangkan matur piuning dan mlaspas gong dilaksanakan oleh Mk.Manik Puspa Yoga dibantu Mk.Lingsir,Mk.Ketut Kania.
Mk.Manik sebagai pemrakarsa pembelian gong menegaskan kepada krama agar dalam penggunaan gong dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dengan sentuhan kasih,terutama memukul gong ,menurut pande pembuatnya agar dipukul sesuai berat beban panggul gong,karena gong tidak dapat garansi,sedangkan gangsa dan lainnya ada garannsinya. Ia juga berharap agar pasilitas ini benar-benar dimanfaatkan oleh krama semua baik tua,muda/anak anak maupun ibu-ibu yang berminat,bila perlu nanti dicarikan gurunya.
Sedangkan untuk nama seka diberikan nama SEKA GONG SANTHA GITA(Suara Kedamaian) Dadia Pasek Gelgel Ibu Kanginan bagi yang dewasa,sedangkan gong remaja diberinama Seka Gong Dika Kumara(anak anak Dadia Ibu Kanginan). Untuk melengkapi pasilitas yadnya,Mk.Manik berencana dana cash back yang diberikan kepadanya oleh penjual, akan dibelikan perlengkapan Topeng Sida Karya beserta Pakaiannya dan yang akan ditugaskan untuk menari adalah I Wayan Kariana,S.Pd,S.Sos dan I Ketut Ridana,semoga leluhur memudahkan jalan pertisentananya dan terbukti,dalam kebingungan membuat sayut Lulut Asih, sebagai salah satu banten persembahan dicari di berbagai buku literasi bebantenan tidak ada catatannya sampai di google tidak ditemukan, astungkara bersyukur Jero Dewi atas petunjuk sesuhunan dapat menyelesaikan dengan baik,atas nama keluarga menyampaikan terimakasih.ucapnya.
Selanjutnya I Ketut Seler selaku mantan prejuru Dadia Ibu sekaligus owner UD Sukma menyampaikan, menyambut baik dan mendukung kegiatan ini, karena anak-anak mempunyai wadah untuk menyalurkan hoby,sekaligus menghindari waktu keluyuran atau bermain,karena nantinya waktu mereka akan diisi dengan latihan,disamping juga akan menumbuhkan kepekaan sosial diantara anak-anak karena mereka akan semakin merasa sebagai keluarga,itu poin pentingnya
Kegiatan berakhir sampai sore setelah membagi layuban diakhiri dengan nunas lungsuran bersama, menikmati paican Dewa Hyang. (by.admin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar